Kenapa begitu?

Anak yatim bukan termasuk orang-orang yang berhak menerima zakat, tapi kenapa masih banyak orang yang memberikan zakatnya untuk mereka? Padahal dalam Al Quran sudah dijelaskan siapa saja yang berhak menerima zakat. Waktu SD pun, ketika ada soal di LKS agama tentang siapa saja 8 orang yang berhak menerima zakat, jawaban gw disalahkan guru agama gw karena salah satu jawabannya gw isi dengan: anak yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu. Sepertinya sebagian besar dari kita sudah tau. Lalu mengapa klo mau berzakat yang seringkali dicari adalah anak yatim?

masalah ke-yatim-an bukan sekadar masalah sosial, tetapi masalah psikologis.. mereka (anak yatim) kehilangan figur orang tua yang bisa membimbing mereka, menyekolahi mereka, melindungi mereka, dan peran seorang bapak dalam kehidupan mereka. Lantas, jika kita menzakatkan harta kita apakah akan menuntaskan masalah ke-yatim-an mereka? jika ke-yatim-an (tidak adanya peran bapak sebagai pencari nafkah) itu menimbulkan kemiskinan, itu lain lagi persoalannnya.. itu pun bukan mengatasnamakan ke-yatim-an, tapi ke-fakir-an atau ke-miskin-an (di mana orang fakir atau pun miskin emang termasuk orang2 yang berhak menerima zakat). Dengan demikian zakat bukan menolong masalah ke-yatim-an (apalagi ditambah ngusap2 kepala anak yatim tersebut). jika ingin menuntaskan masalah ke-yatim-an tidak cukup dengan membayarkan sejumlah uang (yang katanya zakat) untuk anak yatim tersebut. jadilah figur seorang bapak baginya, yang menggantikan peran sebagai pelindung, pembimbing, dan tempat mereka menyandarkan segala sesuatunya untuk meraih cita-cita mereka.. menyelesaikan masalah ke-yatim-an seseorang tidaklah semudah memberikan selembar amplop untuknya di setiap bulan atau pun Ramadhan..

Menyambung postingan narpati soal zakat. gw setuju zakat bukan sedekah, tetapi di situ ada hak para penerima zakat, dan memang kewajiban seseorang yang mampu atas harta yang dimilikinya.. 2 1/2% bukanlah batas maksimum, melainkan minimum yang dapat diberikan.. kayaknya si juragan kulit sapi perlu merenung dulu..


~meneladani seseorang
~kebenaran hanya dari Allah..

3 komentar:

satria said...

setuju dit. yang jadi pertanyaan apakah kita boleh zakat di panti asuhan??

Ramot said...

jadi gue gag nerima zakat dong.. padahal baru aja mau minta lu dhit :((


xD

adhidaz said...

@satria: gw ga mau bilang ga boleh, tapi gw lebih milih zakat-in tukang sampah yang lewat depan rumah :)

@ramot: kuliah di amrik minta dizakatin :)) gw doain aja deh biar cepet kaya 'mot daripada gw zakat-in :P

 
Copyright © adhidaz' blog